Jumat, 02 April 2010

tugas konversi bilangan

Dian Sari eka pratiwi
0901082036


MENGONVERSI BILANGAN

DESIMAL

BINER

HEXA

BCD

125

1111101

7D

0001 0010 0101

59

111011

3B

0101 1001

111

01101111

6F

0001 0001 0001

89

1011001

59

1000 1001

169

10101001

A9

0001 0110 1010

215

10100111

D7

0010 0001 0101

972

001111001100

3CC

1001 0111 0010

856

001101011000

358

1000 0101 0110

NAMA DALAM BILANGAN ASCII

Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124 adalah untuk karakter “|”. Ia selalu digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 00000000 hingga 11111111. Total kombinasi yang dihasilkan sebanyak 256, dimulai dari kode 0 hingga 255 dalam sistem bilangan Desimal.

D I A N S A R I E K A P R A T I W I

44 49 41 4E 20 53 41 52 49 20 45 4B 41 20 50 52 41 54 49 57 49

1000100 1001001 1000001 1001110 0100000 1010011 1000001 1010010 1001001 0100000 1000101 1001011 1000001 0100000 1010000 1010010 1000001 1010100 1001001 1010111 1001001

Penemu Bilangan Desimal

Kisah angka nol
 
Konsep bilangan nol telah berkembang sejak zaman Babilonia danYunani
kuno, yang pada saat itu diartikan sebagai ketiadaan dari sesuatu.
Konsep bilangan nol dan sifat-sifatnya terus berkembang dari waktu ke
waktu.
 
Hingga pada abad ke-7, Brahmagupta seorang matematikawan India
memperkenalkan beberapa sifat bilangan nol. Sifat-sifatnya adalah
suatu bilangan bila dijumlahkan dengan nol adalah tetap, demikian
pula sebuah bilangan bila dikalikan dengan nol akan menjadi nol.
Tetapi, Brahmagupta menemui kesulitan, dan cenderung ke arah yang
salah, ketika berhadapan dengan pembagian oleh bilangan nol. Hal ini
terus menjadi topik penelitian pada saat itu, bahkan sampai 200 tahun
kemudian. Misalnya tahun 830, Mahavira (India) mempertegas hasil-
hasil Brahmagupta, dan bahkan menyatakan bahwa "sebuah bilangan
dibagi oleh nol adalah tetap". Tentu saja ini suatu kesalahan fatal.
Tetapi, hal ini tetap harus sangat dihargai untuk ukuran saat itu.
 
Ide-ide brilian dari matematikawan India selanjutnya dipelajari oleh
matematikawan Muslim dan Arab. Hal ini terjadi pada tahap-tahap awal
ketika matematikawan Al-Khawarizmi meneliti sistem perhitungan Hindu
(India) yang menggambarkan sistem nilai tempat dari bilangan yang
melibatkan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
 
Al-Khawarizmi adalah yang pertama kali memperkenalkan penggunaan
bilangan nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh. Sistem ini
disebut sebagai sistem bilangan desimal.



0 komentar: